Articles
Bebas osteoporosis di usia senja

Setiap kita pasti mengalami pertambahan usia dan seiring bertambahnya usia penyakit degeneratif akan mengiringi proses penuaan. Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau penghacuran terhadap jaringan atau organ tubuh. Bukti menunjukkan bahwa penyakit ini dihasilkan dari interaksi berbagai faktor, termasuk faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup yang tidak sehat.

Osteoporosis atau pengeroposan tulang merupakan salah satu penyakit degeneratif yang menyebabkan hilangnya densitas tulang (massa tulang) yang berkelanjutan, yang membuat tulang menjadi lebih keropos, rapuh, dan mudah patah akibat trauma kecil. Patah tulang akibat osteoporosis lebih sering terjadi pada panggul, pergelangan tangan atau tulang belakang, namun semua tulang dapat terkena. Bahkan, beberapa tulang yang sudah patah tidak dapat sembuh, khususnya tulang panggul.

Dibandingkan pria, Wanita 4x lebih berisiko terkena osteoporosis, terutama setelah masa menstruasi berakhir (menopause) akibat berkurangnya hormon estrogen. Penelitian terbaru dari International Osteoporosis Foundation (IOF) mengungkapkan bahwa 1 dari 4 perempuan di Indonesia dengan rentang usia 50-80 tahun memiliki risiko terkena osteoporosis.

Gejala Awal Osteoporosis

Osteoporosis merupakan penyakit yang sering tidak terdeteksi karena tidak menampakkan tanda-tanda fisik yang nyata hingga terjadi keropos atau keretakan sampai tulang patah pada usia senja. Namun, jika Anda mengalami beberapa hal seperti di bawah ini, maka Anda harus waspada dan segera pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan kepadatan tulang. Tanda atau gejala tersebut termasuk :

-  Merasakan sakit punggung yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

-        Nyeri punggung akan bertambah berat ketika Anda berjalan atau berdiri.

-        Kesulitan gerak pada bagian tubuh tertentu, seperti memutar atau berbalik arah.

-        Nyeri otot dan sendi.

-        Tinggi badan mengalami penurunan

-        Postur punggung bungkuk seperti yang sering terlihat pada orang lanjut usia.

Faktor Resiko Osteoporosis

Di Indonesia, kurangnya konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya jumlah pengidap osteoporosis di Indonesia.  Selain usia tua, berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkat risiko berkembangnya osteoporosis :

-        Adanya riwayat penyakit anggota keluarga yang mengidap osteoporosis.

-        Sering mengonsumsi minuman keras dan rokok.

-  Penyakit yang menyerang kelenjar penghasil hormon, seperti kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme).

-  Malabsorpsi (ketidakmampuan usus untuk menyerap nutrisi dari makanan).

-  Pemakaian obat – obatan dalam jangka panjang yang mempengaruhi kekuatan tulang atau kadar hormon, seperti konsumsi kortikosteroid berkepanjangan.

-  Kondisi – kondisi yang diakibatkan oleh peradangan pada organ tubuh, seperti rheumatoid arthritis, penyakit paru obstruktif kronis/COPD (chronic obstructive pulmonary disease), dan penyakit Crohn.

Langkah Mudah Mencegah Osteoporosis

Banyak orang berpikir bahwa osteoporosis terjadi secara alami dan tidak dapat dihindari atau dicegah, karena bagian dari penuaan. Namun, ahli medis tetap menyakini bahwa osteoporosis dapat dicegah. Pencegahan pun, dapat dilakukan pada orang yang telah menderita osteoporosis, yaitu dengan memperlambat perburukan penyakit dan menurunkan resiko parah tulang berkikutnya. Berikut ini 5 tips yang dapat dilakukan untuk mencegah osteoporosis :

-  Jaga asupan vitamin D untuk tulang sejak dini.

Tanpa vitamin D, penyerapan kalsium tidak mampu berlangsung dengan baik. Akibatnya, tubuh kehilangan senyawa penting yang mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis. Karena itu, asupan vitamin D wajib Anda perhatikan agar tulang Anda tetap sehat hingga tua.

-        Bersahabat dengan sinar matahari pagi.

Paparan sinar matahari yang cukup dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami. Usahakan agar kulit terkena sinar matahari selama paling tidak 10 menit sebelum menggunakan tabir surya. Lakukan hal ini di pagi hari sebelum jam 9.

-  Berhenti merokok dan konsumsi minuman beralkohol.

Merokok memengaruhi kemampuan untuk mengalirkan darah yang mengandung nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk jaringan tulang. Efek racun dari rokok memperlambat pembentukan sel tulang yang baru (osteoblast) dengan menghambat kerja hormon calcitonin sehingga sel tulang yang sehat menjadi lebih sedikit. Berhenti konsumsi alkohol untuk mengurangi efek malabsorbsi kalsium dan vitamin.

-  Latihan kekuatan tulang.

Olahraga seperti push-up, angkat berat, atau latihan angkat beban menggunakan peralatan di pusat kebugaran. Tarikan yang dilakukan otot tendon terhadap tulang dapat meningkatkan kekuatan tulang. Namun sebaiknya harus sesuai petunjuk instruktur untuk menghindari cedera.

-  Olahraga 2 – 3 jam tiap pekan.

Olahraga merupakan komponen penting dari program pencegahan dan terapi osteoporosis. Olahraga tidak hanya meningkatkan kesehatan tulang Anda, namun juga meningkatkan kekuatan, koordinasi, dan keseimbangan otot, dan meningkatkan kesehatan Anda.  Namun, penderita osteoporosis sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum melakukan olah raga untuk memastikan aktivitas yang aman untuk dilakukan. Setidaknya orang dewasa harus melakukan olah raga 2 – 3 jam dengan intensitas yang menengah, seperti bersepeda atau jalan cepat.

Pengobatan Pilihan Untuk Osteoporosis

Jika Anda seorang penderita osteoporosis, Anda memerlukan penanganan yang tepat untuk mengurangi resiko terjadinya keretakan yang lebih parah di masa mendatang. Berikut ini beberapa obat yang dapat Anda konsumsi :

-        Bisphosphonate

Obat tersebut dapat mengurangi resiko keretakan tulang. Obat tersebut bekerja dengan memperlambat laju sel – sel yang meluruhkan tulang (osteoclast). Untuk dosis dan cara konsumsi harus sesuai dengan petunjuk dokter. Efek samping yang mungkin ditimbulkan yaitu iritasi pada kerongkongan, kesulitan menelan, dan sakit perut.

-        Stronium ranelate

Obat ini bisa menjadi alternatif jika penggunaan bisphosphonate dirasa tidak cocok. Stronium ranelate memicu sel – sel yang membentuk jaringan tulang yang baru (osteoblast) dan menekan kinerja sel – sel peluruh tulang (osteoclast). Efek samping yang mungkin timbul yaitu mual dan diare.

-        Kalsitonin

Kalsitonin adalah hormon yang diproduksi secara alami oleh kelenjar tiroid. Hormon ini memperkuat kepadatan tulang dengan menghambat sel – sel yang meluruhkan tulang (osteoclast). Kalsitonin biasa digunakan dengan cara menghirup semprotannya atau lewat suntikan. Efek samping yang mungkin timbul yaitu mual, muntah dan diare.

Pilihan Suplemen Untuk Pencegahan Osteoporosis

Untuk mencegah terjadinya osteoporosis, sebaiknya Anda memenuhi kebutuhan kalsium dan Vitamin D dalam tubuh sedini mungkin, agar tulang tetap sehat. Pilihan suplemen di bawah ini dapat Anda konsumsi, baik untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan Vitamin D, maupun untuk mencegah terjadinya osteoporosis secara umum. Suplemen-suplemen yang dimaksud termasuk:

 

-  Kalsium dan vitamin D.

Kalsium dan vitamin D bermanfaat mengurangi resiko patah tulang pangkal paha. Orang dewasa direkomendasikan untuk mengonsumsi 15 mikrogram vitamin D dan 1.000 miligram kalsium setiap hari. Vitamin D dapat ditemukan dalam kuning telur, susu kedelai dan hati sapi. Kalsium dapat ditemukan pada beberapa makanan seperti tahu, tempe, kacang merah dan sardin.

-  Kolagen hidrolisat.

Kolagen hidrolisat merupakan salah satu suplemen makanan yang aman dikonsumsi dan penting untuk mencegah terjadinya osteoporosis. Kolagen hidrolisat mempunyai komposisi asam amino yang dapat meningkatkan kadar glisin dan prolin dalam tulang jika dicerna dengan tepat. Molekul kolagen terdiri dari tiga asam amino, yaitu glisin, prolin, dan hydroxyproline atau hydroxylysine. Asam amino ini sangat penting untuk menjaga stabilitas dan regenerasi tulang rawan karena dapat menstimulasi sintesis kolagen dalam tulang dan matriks ekstrasel jaringan lain.

Kolagen dapat memodulasi pembentukan tulang dan matriksnya, dengan meningkatkan pertumbuhan sel yang membentuk jaringan tulang yang baru (osteoblast) dan pengurangan sel – sel peluruh tulang (osteoclast). Kabar baiknya, berdasarkan hasil penelitian, kolagen hidrolisat yang dikonsumsi rutin (setiap hari) dapat terakumulasi dalam tulang, sehingga kepadatan tulang tetap terjaga dan terhindar dari osteoporosis.

Untuk mencegah penyakit degeneratif, Anda harus menerapkan gaya hidup sehat. Mulailah makan dengan gizi yang seimbang, rutin berolahraga dan hindari rokok serta minuman beralkohol. Semakin cepat Anda memulai gaya hidup sehat, maka semakin kecil pula risiko penyakit degeneratif mengganggu hidup Anda. Tidak ada kata terlambat untuk hidup sehat! Selain itu, lakukan juga pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengetahui kondisi tubuh Anda. Apabila terdapat gangguan, akan sangat baik bila diketahui lebih dini. Jadi, Anda bisa mengobati gangguan tersebut, atau mencegah supaya gangguan tidak semakin parah.

Salam hidup sehat luar biasa!

 

Instagram
Get Update With our products? SUBSCRIBE NOW!

© 2024 LE CORP FORMOS. All Rights Reserved. Terms of Use Privacy Policy Site by Kibo Creative